Senin, 21 Januari 2019

KURSUS KOMPUTER MAJALENGKA-SEJARAH PETRA YANG TERMASUK TUJUH KEAJAIBAN DUNIA

KURSUS KOMPUTER MAJALENGKA
Sejarah Petra (Yordania)
Hasil gambar untuk sejarah petra
Pada tahun 2007 UNESCO di bawah PBB memutuskan sebuah website unik sebagai di antara 7 keganjilan dunia. Penetapan itu mengundang tidak sedikit mata lensa supaya segera mendatanginya. Petra ialah situs warisan dunia itu yang sedang di Amman, Yordania. Perjalanannya mengarah ke pusat kebudayaan itu tidak terlampau sulit. Bahkan sebab statusnya yang sudah mendunia, pemerintah setempat sudah menyediakan tidak sedikit kendaraan umum berupa bus di distrik Amman.

Sebenarnya Petra sudah dinyatakan sebagai warisan dunia semenjak 1985. Namun UNESCO baru meresmikan sebagai di antara dari 7 keganjilan dunia pada 2007 sesudah situs ini melalui tidak sedikit proses. Dukungan masyarakat berupa vote (suara) dan pesan singkat menjadi penentu kemenangan website bersejarah Petra. Sejarah bangunan ini pun bisa disandingkan dengan sejarah Taj Mahal di India dan sejarah Piramida Mesir.

Harga tiket masuk Petra termasuk mahal. Namun tingginya harga tiket mesti akan seimbang dengan empiris serta atmosfer menginjak kota kuno yang diberitakan pernah hilang dari sejarah. Harga masuk sekali kunjung untuk para wisatawan ialah sebesar 50 JD yang andai dikonversikan ke rupiah selama Rp. 700.000,00.

Harga tiket telah mencakup semua kemudahan yang terdapat di area situs Petra. Ada tidak sedikit kuda yang memang disiapkan oleh pihak pengelola untuk para pengunjung website Petra. Pengalaman berkeliling website kuno berupa bangunan batu dengan teknik menunggangi kuda tentunya akan menjadi salah satu khayalan para traveller dunia.

Dalam bahasa Yordania sendiri Petra ditafsirkan sebagai batu. Hal ini dikarenakan website bangunan kuno itu tepahat dari batu-batu yang menjadi suatu kota. Bangunan-bangunan dari batu berukuran super besar tidak diciptakan menjadi gua sebagaimana bangunan purbakala pada umumnya. Konstruksi dan arsitektur Kota Petra menyuguhkan bangunan-bangunan megah ala sebuah kemajuan misterius.

Para arkeolog dan ilmuwan dunia merasa tertarik dengan website Petra. Sayangnya sampai kini mereka belum bisa menguak bagaimana teknik suatu bangsa kuno membina sebuah kota dari bahan bebatuan sampai menyerupai bangunan bertekhnologi tinggi. Ada lorong-lorong sempit sepanjang 1 km salah satu kota.

Petra Treasury

Dari sekian tidak sedikit bebatuan yang terpahat di Kota Petra, ada suatu bangunan utama di sana. Bangunan ini adalahsebuah istana berwarna kemerahan. Bayangkan saja bagaimana sejarah masa kemudian memahat batu-batu dari bongkahan menjadi istana megah. Pastinya semua penghuni Petra bukanlah sembarang bangsa berperadaban.

Sebagaimana bangunan-bangunan kuno bersejarah yang terdapat di semua dunia. Petra juga masih mempunyai sisi magis sebab ternyata terdapat maka raja-raja di kawasannya. Beberapa unsur bangunan yang sudah merasakan keruntuhan diperkiran berupa bekas gedung teater bermuatan 4.000 orang dan kemudahan umum laksana taman bermain.

Sama laksana sejarah Piramida Mesir dan sejarah Chichen Itza di Mexico, sejarah Petra dimulai dari masa sebelum masehi (SM). Tepatnya tahun 9 – 40 SM, ada suatu kerajaan besar mempunyai nama Nabatean dengan raja kesatunya mempunyai nama Aretas IV. Lokasinya yang berada di area Timur Tengah menciptakan kerajaan ini sebetulnya terancam oleh alam. Badai pasir dari gurun-gurun gersang ialah salah satu ancaman untuk kehidupan di Nabatean.




Bangsa Kuno Tapi Lebih Modern

Bangsa Nabatean ialah penduduk pribumi dari Arab Barat Laut. Mereka hidup secara nomaden (berpindah-pindah) selayaknya masyarakat di zaman kuno. Wilayah nomaden mereka tetap berada di area Yordania. Para Nabatean ini baru menciptakan sebuah kerajaan pada abad 312 SM. Seiring waktu, Kerajaan ini juga berkembang pesat sampai membuahkan karya peninggalan semegah Petra.

Petra adalahibukota untuk Kerajaan Nabatean. Karena menjadi pusat pemerintahan, ekonomi, dan peradaban, maka Petra mesti di bina secara proporsional. Pembangunannya memperhitungkan bisa jadi serangan badai pasir dan serbuan musuh kerajaan. Akhirnya dipilihlah tempat terbaik di Lembah Wadi Araba supaya dapat terlindung dari bahaya kedua ancaman tersebut.

Rupanya peradaban canggih memang bukan peradaban modern kesatu di bumi. Orang-orang Petra menjadi di antara pendahulu yang mempunyai tingkat kecanggihan tekhnologi tinggi. Di zaman sarat batu tersebut, mereka sudah memanfaatkan pompa hidrolik sebagai unsur dari sistem pengairan sehari-hari. Warisan itu sampai ketika ini dalam situasi baik dan bisa menjadi petunjuk untuk para sejarawan guna semakin menguak misteri sejarah Petra.

Yang disayangkan tidak sedikit orang dan pengamat seni ialah kehilangan Petra. Waktu pastinya ialah tahun 106 Masehi tepat sehabis perang salib berdarah melanda area Timur Tengah. Bangsa Romawi menempati Petra lantas kota unik itu menghilang pelan-pelan.

Kekuasaan Roma di bawah Kekaisaran Byzantium yang familiar mendesak Kerajaan Nabatean. Jalur ekonomi antar kerajaan terpuruk sebab kalah bersaing. Ditambah sejumlah bencana alam berupa gempa bumi semakin memaksa Petra lenyap di pertengahan abad 700 Masehi. Sayangnya tidak terdapat bukti atau peninggalan yang mengisahkan kronologis menghilangnya Petra.

Seorang avonturir dari Swiss mempunyai nama Johan Burckhardt penasaran dengan menghilangnya Petra yang misterius. Sejarah tidak dapat menulis proses menghilangnya kota batu itu. Karenanya Johan merasa mesti mengelabui warga menjadi pengikut agama Islam yang menjadi agama beberapa besar di sana. Ia juga mengenakan pakaian Baduin khas warga selama mengerjakan penyelidikan. Di tahun 1812 Masehi ia memperkirakan Petra sudah lenyap sekitar 5 abad.

Bukan melulu bersangkutan dengan sejarah misterius kota kuno. Petra mempunyai hubungan baik dengan sejarah agama Islam. Walaupun tidak berhubungan dengan sejarah Kakbah di Mekkah, tetapi Petra pun kerap dikunjungi orang-orang Muslim dari semua bumi.

Letak Petra

Situs kebudayaan ini tempatnya memang diapit sejumlah gunung. Diantaranya yakni Jabal Harun (Gunung Harun) setinggi 1.350 meter menjadi puncak tertinggi di area tersebut. Gunung Harun mempunyai nama lain Gunung Hor atau El-Barra ini konon ialah tempat pemakaman Nabi Harun as. Beliau adalahsalah satu dari 25 Nabi yang mesti diimani oleh semua muslim.

Nabi Harun sendiri ialah saudara Nabi Musa as. Dalam sejarah kenabian Islam, mereka berdua saling melengkapi saat berdakwah. Musuh terbesarnya ialah Raja Fir’aun yang menjadi penguasa kemajuan Mesir Kuno. Raja yang hendak disembah menjadi Tuhan tersebut memiliki tidak sedikit tukang sihir.

Dengan adanya kebersangkutanan Petra, Nabi Harun dan Mesir Kuno maka paling mungkin andai sejarah Petra kental dengan nuansa mistis nan religius. Sekarang telah ada suatu Masjid berkubah putih yang di bina megah di Jabal Harun sebagai lokasi wisata religi untuk ummat Muslim maupun umum.

Masjid putih itu dibangun pada abad ke-14 dan dipercayai sebagai lokasi persinggahan Nabi Harun beserta saudaranya ketika berkeinginan melaksanakan tugas mendatangi Fir’aun dari Mesir.

Bangunan Petra

Hampir sama dengan elevasi peradaban Suku Maya yang terlukis dalam sejarah Chichen Itza. Sejarah Petra memang menakjubkan. Bangunan ini berupa taman bebatuan yang menyusun suatu kawasan. Di dalam bangunannya terdapat makam, biara, kuil, istana bahkan lokasi persembahan untuk kepercayaan Paganisme.

Arsitektur yang digunakan menyusun Petra paling sulit disaingi arsitektur masa kini. Seluruh bangunan kotanya diciptakan dari batu pasir. Gayanya meniru model bangunan Timur Tengah dan distrik Arab. Seni serta ornamen sebagai pengindahnya dijamin selalu terdapat di masing-masing jenis bangunan.

Baca pun :

Sejarah Jakarta
Sejarah Bahasa Indonesia
Sejarah Demokrasi di Dunia
Sejarah Petra belum bisa diungkap sepenuhnya. Mengingat hilangnya kota besar sebagai pusat kemajuan di atas bumi, tentunya kemegahan Petra yang ada kini ini belum menjangkau keseluruhan kota.

Dihitung oleh Arkeolog dari Universitas Yamouk di Yordania mempunyai nama Zeidoun Al Muheisen, Petra yang disaksikan orang-orang ketika ini melulu 15 % dari total peninggalan Kota Petra. Mereka belum bisa menyentuh 85 % sisanya sebab kesulitan dengan terkuburnya di bumi dalam masa-masa panjang.

Jika semua arkeolog sukses menggali saldo peninggalan Petra di bawah permukaan bumi, maka ini ialah penemuan agung sepanjang sejarah. Pastinya dengan terungkapnya bangunan secara sarat maka kemajuan Suku Nabatean semakin gampang dipelajari. Sejauh ini, Suku Nabatean melulu diketahui berperan urgen dalam bidang apapun di semua Jazirah Arab dan Timur Tengah. Belum ada rinci yang dapat menyatakan peranan mereka terhadap kehidupan masyarakat.

Dalam Pandangan Islam

Semua orang memahami kentalnya pengaruh Islam di area Timur Tengah dan Jazirah Arab. Sehingga eksistensi Petra juga dapat disaksikan dari kacamata Islam sebagai agama beberapa besar bahkan agama sah negara-negara di area tersebut.

Penduduk Arab menamai Petra dengan julukan Al Bitra. Keberadaan bangunan kuno yang letaknya dijepit pegunungan berbentuk sayap itu termuat dalam suatu hadits. Imam Bukhari sebagai periwayat hadits yang shahih melafalkan sejarah Petra secara tersirat.

Hadits dari Imam Bukhari itu menyebut suatu bangsa Arab pada masa kemajuan kuno. Bangsa tersebut ialah Anbath Asy Syam yang menempati wilayah antara semenanjung Sinai sebagai bukit lokasi Nabi Musa as menerima wahyu dengan semenanjung Harun.

Menurut buku Al Qamus al Islami, Kota Petra yang berperadaban tinggi ialah peninggalan bangsa Anbath Asy Syam. Kota ini ialah pusat perniagaan internasional sebab melibatkan kafilah-kafilah dagang dari distrik Syam, Mesir dan Arab.

Ketika Islam telah mulai muncul, bangsa Anbath Asy Syam telah beralkulturasi dengan kebudayaan bangsa lain. Pernyataan ini diajukan dalam Athlas al Hadith al Nabawi ciptaan Dr. Syauqi Abu Khalil. Lebih lanjut, beliau menyampaikan bahwa Anbath Asy Syam memiliki kaligrafi khas yang disebut Khath Nabthi.



Sebuah media internasional memutuskan Petra sebagai anggota 40 lokasi yang mesti dikunjungi sebelum mati. Penetapan ini benar-benar menunjukkan kehormatan Petra yang menarik tak tertandingi. Bebatuan cadas dengan tinggi 40 meter yang dipahat entah memakai tekhnologi apa, yang jelas bangunan ini multifungsi. Sebagai benteng pertahanan sekaligus kota administratif.

Mitos

Masih ada tidak sedikit mitos yang melingkupi Petra sebagai website arkeologi tingkat dunia. Beberapa diantaranya masih erat bertalian dengan sejarah Islam. Namun keyakinan-keyakinan ini masih belum dapat diyakini kebenarannya sebab masih belum terdapat bukti otentiknya.

Ternyata tidak saja Nabi Harun as dan Nabi Musa as saja yang melukiskan nama di sejarah Petra. Rasulullah Muhammad SAW sebagai Nabi utama dalam agama Islam pun dipercayai pernah datang ke Petra. Sejarahnya masih berada dalam zaman mula kenabian saat Rasulullah disuruh pamannya, Abu Thalib.

Abu Thalib memang sayang untuk Muhammad, keponakannya. Wujud kasih sayangnya untuk anak yatim piatu itu dituangkan dalam format memberi segala kemudahan dan mengajari teknik berdagang. Kemana-mana Abu Thalib selalu menyuruh Muhammad berniaga. Termasuk saat ia pergi berniaga ke Syam (sekarang Suriah). Ketika perjalanan mengarah ke Syam tersebut, Rasulullah diandalkan  sempa singgah di distrik Petra.

Kepercayaan tradisional bangsa Arab lainnya mempercayai Nabi Musa as sebagai unsur dari sejarah Petra. Salah satu mukjizat Nabi Musa as ialah dapat memancarkan air dari sekali pukulan ke suatu batu. Orang-orang setempat paling yakin Wadi Musa di Kota Petra ialah tempat dahulunya Nabi Musa memukulkan tongkatnya. Wadi tersebut berbentuk lembah sempir di area Petra.

Kursus Komputer di Majalengka
Citra Telematika - Kursus Komputer di Majalengka


Jl. Raya Timur No. 65, Ciborelang, Jatiwangi
Kab. Majalengka


(0233) 8281236 | 085216667297

Tidak ada komentar:

Posting Komentar