Senin, 21 Januari 2019

KURSUS KOMPUTER MAJALENGKA-MASJID ISTIQLAL

KURSUS KOMPUTER MAJALENGKA

Hasil gambar untuk masjid istiqlal
Di tahun 1953, tepatnya sesudah kemerdekaan, semua tokoh Islam berkumpul guna mencetuskan gagasan mendirikan suatu masjid. Nampak saat tersebut tokoh-tokoh Islam seperti, Wahid Hasyim, Agus Salim, Anwar Tjokroaminoto, dan sekian banyak  elemen masyarakat beda berkumpul dengan destinasi utama menegakkan masjid sebagai simbol kebebasan RI. Setahun kemudian, tepatnya 7 Desember 1954, dibentuklah yayasan yang difungsikan sebagai panitia pendirian masjid. Sebelumnya, sudah disepakati nama istiqlal sebagai nama masjid, yang dalam bahasa Arab memiliki makna kemerdekaan.

Yayasan Masjid Istiqlal lantas mengadakan sayembara guna mendapatkan desain ideal masjid yang dapat merepresentasikan kebebasan Indonesia. Sayembara yang dilaksanakan tahun 1955 tersebut mengumpulkan sejumlah 30 peserta, namun melulu 27 peserta yang menyertakan gambar. Setelah diseleksi lagi, terkumpul 22 peserta yang mengisi syarat. Dari 22 peserta inilah lantas dipilih 5 yang terbaik. Akhirnya opsi jatuh ke tangan seorang arsitek berdarah Batak mempunyai nama Frederich Silaban. Menariknya, Frederich Silaban justru ialah seorang Kristiani.

Pembangunan masjid Istiqlal memakan waktu sampai 17 tahun. Pembangunan masjid ini terhitung semenjak tahun 1961 ketika pemerintahan Sukarno dan berlalu di tahun 1978 di era kepemimpinan Soeharto. Secara umum, Masjid Istiqlal berdiri di atas lahan seluas 9,5 Hektar. Luas tersebut mencakup bangunan masjid, taman, lokasi parkir, dan empang air mancur. Bangunan masjid sendiri terdiri dari sejumlah bagian, antara beda gedung utama, gedung pendahuluan, teras raksasa, menara, dan lantai dasar.

Lantai utama Masjid Istiqlal dapat menampung jamaah sampai 16.000 orang. Sementara, pada sisi kanan, kiri, dan belakang ada lantai bertingkat 5 yang dapat menampung jamaah sampai 61.000 orang. Pada lantai utama masjid ada 12 pilar, jumlah itu mewakili tanggal bermunculan nabi Muhammad SAW yaitu 12 Rabi’ul Awwal. Pilar-pilar tersebut menahan kubah utama masjid yang berdiameter sepanjang 45 meter sebagai pengingat tahun kebebasan RI. Pada sisinya tertulis ayat kursi dan surat Al-Ikhlas.

Bagian depan lantai utama masjid dihiasi dengan marmer dan kaligrafi. Sementara unsur kiri dan kanannya ada lafadz Allah dan Muhammad. Di ruangan lain, tepatnya unsur tengah, ada kaligrafi dua kalimat syahadat, tepat di bawahnya ada mihrab dan mimbar yang biasa dipakai saat shalat Jum’at maupun shalat Ied. Di unsur belakang lantai utama yang masuk dalam unsur gedung induk ada gedung pendahuluan, gedung ini bermanfaat sebagai penghubung lantai atas.

Gedung pendahuluan pun difungsikan guna ibadah, Bagian ini dapat menampung jamaah sampai 8000 orang. Satu yang menarik, unsur ini pun dilengkapi dengan kubah berdiameter sepanjang 8 meter, yang mengingatkan jamaah bakal bulan kebebasan Indonesia.

Salah satu unsur masjid yang menjadi lokasi favorit untuk anak-anak ialah teras raksasa. Teras ini memiliki luas lebih dari 19.000 meter persegi yang pun difungsikan guna sholat saat lantai utama diisi jamaah. Di teras ini tidak jarang diadakan sekian banyak  kegiatan masjid, seperti pelajaran manasik haji untuk anak-anak dan muhasabah tilawatil quran.



Hasil gambar untuk masjid istiqlal
Dari teras raksasa bakal terlihat menara masjid yang memiliki tinggi 6.666 cm. Angka ini dipungut dari jumlah ayat yang ada pada Al-quran. Di mula pembangunannya, faedah menara dipakai sebagai lokasi mengumandangkan adzan. Namun, ketika ini faedah tersebut hilang, dan pulang menjadi tempat pengeras suara supaya gema adzan tersiar ke selama masjid. Bagian puncak menara tercipta dari baja tahan karat seberat 28 ton dengan tinggi menjangkau 30 meter. Bentuk menara sengaja diciptakan berlubang-lubang dengan destinasi untuk meminimalisir tekanan dan hembusan angin.

Hasil gambar untuk masjid istiqlalMasjid Istiqlal selain dipakai sebagai lokasi shalat juga dipakai untuk sekian banyak  kegiatan lainnya, laksana pengajian, tabliq akbar masing-masing bulannya, serta peringatan hari besar Islam. Kegiatan bakal menjadi lebih padat saat memasuki bulan Ramadhan. Berbagai pekerjaan tersebut secara tidak langsung dapat menjadi lokasi bertemunya umat Islam dari sekian banyak  kalangan, sampai-sampai masjid Istiqlal lebih dari sekadar simbol kebebasan RI, tetapi pun menjadi lokasi bersatunya umat yang sarat kasih, saling menghargai, dan bertoleransi antar sesama bangsa Indonesia. [AhmadIbo/IndonesiaKaya]

Kursus Komputer di Majalengka
Citra Telematika - Kursus Komputer di Majalengka


Jl. Raya Timur No. 65, Ciborelang, Jatiwangi
Kab. Majalengka


(0233) 8281236 | 085216667297

Tidak ada komentar:

Posting Komentar