Senin, 21 Januari 2019

KURSUS KOMPUTER MAJALENGKA-SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

KURSUS KOMPUTER MAJALENGKA
Sejarah Lahirnya Pancasila
Hari Lahir Pancasila
Sejarah Lahirnya Pancasila – Sejarah penciptaan Pancasila ini bermula dari pemberian janji kebebasan di lantas hari untuk bangsa Indonesia oleh Perdana Menteri Jepang ketika itu, Kuniaki Koiso pada tanggal 7 September 1944. Lalu, pemerintah Jepang menyusun BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada tanggal 29 April 1945 (2605, tahun Showa 20) yang bertujuan guna mempelajari hal-hal yang bersangkutan dengan tata pemerintahan Indonesia Merdeka.

BPUPKI semula beranggotakan 70 orang (62 orang Indonesia dan 8 orang anggota istimewa bangsa Jepang yang tidak berhak berbicara, melulu mengamati/ observer), kemudian diperbanyak dengan 6 orang Indonesia pada sidang kedua. Sidang kesatu pada tanggal 29 Mei 1945 – 1 Juni 1945 guna merumuskan pandangan hidup dasar negara untuk negara Indonesia. Selama empat hari bersidang terdapat tiga puluh tiga pembicara. Penelitian terakhir mengindikasikan bahwa Soekarno ialah “Penggali/Perumus Pancasila”. Tokoh beda yang yang menyumbangkan pikirannya mengenai Dasar Negara antara lain ialah Mohamad Hatta, Muhammad Yamin dan Soepomo.

Sejarah Pancasila
“Klaim” Muhammad Yamin bahwa pada tanggal 29 Mei 1945 dia menyampaikan 5 asas untuk negara Indonesia Merdeka, yakni kebangsaan, kemanusiaan, ketuhanan, kerakyatan, dan kesejahteraan rakyat. oleh “Panitia Lima” (Bung Hatta cs)diragukan kebenarannya. Arsip A.G Pringgodigdo dan Arsip A.K.Pringgodigdo yang sudah ditemukan kembali mengindikasikan bahwa Klaim Yamin tidak bisa diterima. Pada hari keempat, Soekarno menggagas 5 asas yakni kebangsaan Indonesia, internasionalisme atau peri-kemanusiaan, persatuan dan kesatuan, kesejahteraan sosial, dan ketuhanan yang Maha Esa, yang oleh Soekarno disebut Pancasila, Pidato Soekarno diterima dengan gegap gempita oleh peserta sidang. Oleh sebab itu, tanggal 1 Juni 1945 diketahui sebagai hari lahirnya pancasila.


Pada tanggal 17 Agustus 1945, sesudah upacara proklamasi kemerdekaan, datang berberapa duta dari distrik Indonesia Bagian Timur. Berberapa duta tersebut ialah sebagai berikut:

Sam Ratulangi, wakil dari Sulawesi
Hamidhan, wakil dari Kalimantan
I Ketut Pudja, wakil dari Nusa Tenggara
Latuharhary, wakil dari Maluku.
Mereka seluruh berkeberatan dan menyampaikan pendapat mengenai bagian kalimat dalam rancangan Pembukaan UUD yang pun adalahsila kesatu Pancasila sebelumnya, yang berbunyi, “Ketuhanan dengan keharusan menjalankan syariat Islam untuk pemeluk-pemeluknya”.

Pada Sidang PPKI I, yakni pada tanggal 18 Agustus 1945, Hatta kemudian mengusulkan mengolah tujuh kata itu menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Pengubahan kalimat ini sudah dikonsultasikan sebelumnya oleh Hatta dengan 4 orang figur Islam, yakni Kasman Singodimejo, Ki Bagus Hadikusumo, dan Teuku M. Hasan. Mereka mengamini perubahan kalimat itu demi persatuan dan kesatuan bangsa. Dan kesudahannya bersamaan dengan penetapan rancangan pendahuluan dan batang tubuh UUD 1945 pada Sidang PPKI I tanggal 18 Agustus 1945 Pancasila diputuskan sebagai dasar negara Indonesia.

Hari Kesaktian Pancasila

Pada tanggal 30 September 1965, ialah awal dari Gerakan 30 September (G30SPKI). Pemberontakan ini adalahwujud usaha mengolah unsur Pancasila menjadi ideologi komunis. Hari itu, enam Jendral dan berberapa orang lainnya dibunuh sebagai upaya kudeta. Namun berkat kesadaran untuk menjaga Pancasila maka upaya tersebut merasakan kegagalan. Maka 30 September diperingati sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September dan tanggal 1 Oktober diputuskan sebagai Hari Kesaktian Pancasila, mengenang bahwa dasar Indonesia, Pancasila, ialah sakti, tak tergantikan.

Pancasila
Ketuhanan Yang Maha Esa
Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
Persatuan Indonesia
Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Keadilan Sosial Untuk Seluruh Rakyat Indonesia
Makna Lambang Garuda Pancasila
Burung Garuda menggambarkan  kekuatan
Warna emas pada burung Garuda menggambarkan  kejayaan
Perisai di tengah menggambarkan  pertahanan bangsa Indonesia
Simbol-simbol di dalam perisai setiap melambangkan sila-sila dalam Pancasila, yaitu:
Bintang menggambarkan  sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Rantai menggambarkan  sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
Pohon beringin menggambarkan  sila Persatuan Indonesia
Kepala banteng menggambarkan  sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Padi dan Kapas menggambarkan  sila Keadilan Sosial Untuk Seluruh Rakyat Indonesia
Warna merah-putih menggambarkan  warna bendera nasional Indonesia. Merah berarti berani dan putih berarti suci
Garis hitam tebal yang melintang di dalam perisai menggambarkan  wilayah Indonesia yang diarungi Garis Khatulistiwa
Jumlah bulu menggambarkan  hari proklamasi kebebasan Indonesia (17 Agustus 1945), antara lain:
Pada setiap sayap berjumlah 17
Pada ekor berjumlah 8
Di bawah perisai/pangkal ekor berjumlah 19
Di leher berjumlah 45
Pita yg dipegang erat oleh burung garuda bertuliskan semboyan negara Indonesia, yakni Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “berbeda beda, namun tetap satu jua”.
Asal Istilah Pancasila dan Semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”
Semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” yang terdapat pada pita yang dicengkram oleh burung garuda, berasal dari Kitab Negarakertagama yang dikarang oleh Empu Prapanca pada zaman dominasi kerajaan Majapahit. Pada satu kalimat yang termuat berisi istilah “Bhinneka Tunggal Ika”, yang kalimatnya laksana begini: “Bhinneka tunggal Ika, tanhana dharma mangrwa. “ Sedangkan istilah Pancasila dimuat dalam Kitab Sutasoma yang ditulis oleh Empu Tantular yang berisikan sejarah kerajaan bersaudara Singhasari dan Majapahit. Istilah Pancasila ini hadir sebagai Pancasila Karma, yang isinya berupa lima larangan sebagai berikut:

Melakukan tindak kekerasan
Mencuri
Berjiwa dengki
Berbohong
Mabuk (oleh miras)
Peraturan Tentang Lambang Negara
Lambang negara Garuda ditata pemakaiannya dalam Peraturan Pemerintah No. 43/1958

Demikian tulisan kami yang berjudul Sejarah Lahirnya Pancasila, semoga bermanfaat.

Kursus Komputer di Majalengka
Citra Telematika - Kursus Komputer di Majalengka


Jl. Raya Timur No. 65, Ciborelang, Jatiwangi
Kab. Majalengka


(0233) 8281236 | 085216667297

Tidak ada komentar:

Posting Komentar